Harga minyak rapeseed bertukar dengan minyak kedelai pada kuartal ketiga 2021 ini menjadi minyak nabati yang paling mahal karena krisis pada area penanaman rapeseed di Kanada, salah satu eksportir rapeseed terbesar di
dunia. Hal ini akan berdampak pada prospek minyak nabati lainnya karena rapeseed mengandung konten minyak yang paling tinggi.
Pergerakan Harga Rapeseed Oil Dutch Spot, CPO Spot MPOB, Selisih ROPO
Dalam USD/ton

Harga Minyak Rapeseed Naik Akibat Kekeringan di
Kanada yang Mengetatkan Pasokan
- Kuartal Pertama dan Kedua: Setelah sempat melonjak hingga mencapai titik tertingginya pada awal bulan Juni kemarin akibat masalah pada produksi di Eropa, tidak lama kemudian minyak rapeseed dikejutkan oleh koreksi lebih dari 20% dan harga berkisar di USD 1.400- 1.500/ton selama 2 bulan.
- Kuartal Ketiga: Pada bulan Agustus, dampak dari cuaca kering dan curah hujan yang tidak merata di area penanaman (Kanada) mulai berdampak pada hasil panen Kanada sehingga jatuh ke level terendah 10 tahun.
- Akibatnya, harga minyak rapeseed menggalak sejak awal bulan Agustus, naik 18% ke kisaran USD 1.600-1.700/ton akibat minimnya pasokan. Harga saat ini berada di level yang sangat tinggi di USD 1.666/ton, hanya 6% di
bawah harga tertinggi sepanjang masa (USD
1.768/ton) dan 35% diatas rata-rata 12 bulan
terakhir (USD 1.230/ton).
Tingginya Selisih ROPO Dorong Potensi Harga
CPO
- Minyak rapeseed saat ini merupakan minyak nabati termahal. Selisih ROPO (Rapeseed Oil – Palm Oil) saat ini berada di kisaran yang sangat tinggi, yaitu USD 552/ton atau 50% lebih tinggi daripada harga CPO, lebihebih tinggi dibandingkan rata-rata 12 bulan terakhir yang hanya 37% di atas harga CPO.
- Meskipun harga CPO saat ini juga berada di level yang tinggi, harga rapeseed yang jauh lebih tinggi saat ini meningkatkan daya tarik CPO sebagai substitusi, menciptakan ruang untuk
- Australia yang dapat mengimbangi penurunan dari Kanada kenaikan harga lebih lanjut.
Distribusi Pasokan Rapeseed Kanada
Dalam ribu ton

Produksi Rapeseed Kanada Turun ke Level Terendah
sejak 2012, Importir Harus Mencari Alternatif Lain
• Akibat cuaca yang kering di area penanaman
sangat tinggi di USD 1.666/ton, hanya 6% di bawah harga tertinggi sepanjang masa (USD 1.768/ton) dan 35% diatas rata-rata 12 bulan terakhir (USD 1.230/ton).
• Berdasarkan grafik di atas kita juga dapat
melihat tren stok yang menurun. Stok tahun
2020/21 menurun 65% yoy karena cuaca
kering yang disebabkan oleh angin El Nino dan
diproyeksikan akan kembali menurun 35%
menjadi 710.000 ton pada tahun 2021/22.
• Akibatnya, Kanada perlu melakukan penjatahan
mengutamakan kebutuhan dalam negeri
daripada ekspor. Hal ini berdampak pada ekspor
yang diproyeksikan akan menurun 35% pada
tahun 2021/22 ke 6,9 juta ton.
• Di luar Kanada, pasokan rapeseed diperkirakan
akan meningkat lebih dari 2%, dengan
peningkatan ekspor dari Eropa Timur dan Australia yang dapat mengimbangi penurunan
dari Kanada.
• Namun, karena Kanada mewakili lebih dari 60%
perdagangan rapeseed global selama empat
tahun terakhir, importir seperti Tiongkok dan
UE akan menghadapi tantangan besar dalam
mencukupi permintaan, mengharuskan adanya
substitusi dengan minyak nabati lainnya.
Dampak terhadap Kompleks Minyak Nabati Global
Dampak dari kekurangan produksi ini terutama
dapat dirasakan oleh industri minyak nabati karena
rapeseed menghasilkan konten minyak yang tinggi
(30-48%) dibandingkan dengan kedelai yang
mengandung hanya sekitar 18-22% konten minyak.
Maka hasil panen rapeseed akan berdampak lebih
besar terhadap pasokan dan harga minyak nabati
lainnya.