Review Pungutan & Pengeluaran BPDPKS Kuartal Ketiga

Adanya perubahan skema tarif pungutan ekspor pada bulan Juli dan peningkatan tarif insentif tidak mengurangi kecukupan dana BPDPKS karena pungutan ekspor masih dalam level tinggi sehingga sepanjang kuartal ketiga,
BPDPKS berhasil mencatat surplus.

Pungutan Ekspor BPDPKS

Periode Jan– September 2021

Review Pendapatan BPDPKS s/d Kuartal ketiga
2021

• Total pemasukan dana BPDPKS hingga akhir
September adalah Rp 58,63 triliun, sudah 11%
diatas target pungutan ekspor yang ditetapkan
Komite Pengarah untuk tahun 2021 yang
sebesar Rp 52.8 triliun.

• Pungutan ekspor tahun ini juga telah meningkat
hampir 5 kali lipat jika dibandingkan dengan
jumlah pungutan ekspor periode Jan – Sept
pada tahun 2020 lalu yang bernilai Rp 11,96
triliun.

• Meskipun batas atas tarif pungutan ekspor sejak
bulan Juli turun dari USD 255/ton menjadi USD
175/ton, namun jumlah pungutan ekspor masih
tinggi, sempat mencapai Rp 7,7 triliun pada
bulan Agustus dan memiliki rata-rata Rp 6,09
triliun selama Kuartal ketiga. Hanya 9% lebih
rendah dari rata-rata pungutan pada paruh
pertama tahun ini yaitu Rp 6,72 triliun.

• Tingginya pungutan ekspor di kuartal ketiga ini
disebabkan oleh peningkatan volume ekspor
yang didorong adanya penurunan bea impor
India, pencabutan restriksi olein India, serta
ketatnya pasokan minyak nabati global sehingga
mendorong permintaan produk sawit sebagai
substitusi.

Insentif dan Kebutuhan Dana BPDPKS

Periode Jan– September 2021

Rekap Pengeluaran BPDPKS s/d Kuartal ketiga
2021

Pengeluaran BPDPKS hingga September tahun
2021 adalah sebesar Rp 32,61 triliun, 15% lebih
tinggi dibandingkan pengeluaran dana periode yang
sama tahun lalu sebesar Rp 28,46 triliun. Meskipun
volume penyerapan FAME sejalan dengan tahun
2020 lalu, namun rata-rata tarif insentif meningkat
13% pada periode Jan-Sept 2021 (Rp 5.091/L)
dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 4.499/L). Hal ini menyebabkan naiknya kebutuhan
dana pada tahun 2021.

Sebagai dampak dari meningkatnya selisih antara
harga minyak mentah dan CPO, total dana
subsidi biodiesel BPDPKS juga meningkat secara
substansial selama tiga tahun terakhir, dari Rp 7,4
triliun pada tahun 2019, Rp 28 triliun pada tahun
2020 dan perkiraan total subsidi sebesar Rp 46
triliun pada tahun 2021.

Alokasi dan Realisasi FAME

Periode Januari – 28 September 2021; Dalam Juta KL

Konsumsi biodiesel Indonesia sampai tanggal 28
September 2021 tercatat di 6,46 juta KL yang
mencakup 70% dari target penyerapan 9,2 Juta Kl
pada tahun 2021 ini.

Sedangkan jika dibandingkan total Purchase Order
yang berjumlah 7,05 juta KL, realisasi FAME
mencakup 92%.

Penyerapan FAME sempat terhalang karena adanya
lockdown yang disebabkan pandemi pada bulan Juli
hingga Agustus 2021 kemarin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.