
Dr. Ir. I.G.B. Ngurah Makertihartha
Dosen Program Studi Teknik Kimia, ITB
Dr. Ir. I.G.B. Ngurah Makertihartha merupakan alumni ITB, kemudian
melanjutkan studi S3 di Universiteit Gent, Belgia. Bidang penelitian yang
dilakukannya adalah teknologi reaksi kimia dan katalis.
Progres pengembangan penelitian biohidrokarbon
ITB telah bekerjasama dengan Pertamina untuk
melakukan pengujian co-processing produk avtur
biohidrokarbon di Kilang RU-IV Cilacap. Saat
ini kami baru menyelesaikan uji statik avtur
biohidrokarbon yang berkejasama juga dengan PT.
Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk untuk
melakukan pengujian di mesin jet.
Selain itu, ke depannya akan dikembangkan
produksi bensin sawit juga dengan kapasitas
produksi mencapai 50.000 ton per tahun yang akan
dilaksanakan pada tahun 2021 hingga tahun 2024
dengan menggunakan proses cracking.
Tantangan dalam melakukan penelitian
Tantangan saat ini adalah pandemi covid, ini sangat
mempengaruhi terutama dalam hal mobilitas
pekerjaan di laboratorium dan mitra. Sehingga
kita perlu ada revisi peta jalan, sehingga target di
2024 perlu dimundurkan. Tantangan yang ke dua
adalah keterlibatan dunia usaha terutama swasta,
karena aspek yang kita kembangkan saat ini adalah
energi yang menyangkut hajat hidup orang banyak
sehingga perlu ada perangkat hukum yang mengatur
mengenai pengelolaan biohidrokarbon untuk suplai
energi nasional.
Harapan dan Masukan
Kami berharap agar terus didukung oleh BPDP
KS dalam hal kegiatan penelitian ini. Pemerintah
perlu memperhatikan persiapan aspek legal untuk
implementasi secara komersial hilirisasi hasil riset
ini.

Prof. Dr. Ir. Subagjo
Guru Besar Program Studi Teknik Kimia, ITB
Prof. Dr. Ir. Subagjo menempuh pendidikan S1 di ITB, kemudian melanjutkan
studi S2 dan S3 di Universite de Poitiers, Perancis. Bidang keahliannya
adalah teknologi reaksi kimia dan katalis.
Progres pengembangan penelitian Minyak Nabati
Industrial (IVO)
Kami telah mengembangkan alat untuk pabrik
IVO yang terpasang di pabrik kelapa sawit. Alat ini
dapat membersihkan CPO dari logam-logam yang
terdapat di minyak sawit. Ini hampir sama dengan
hasil pengolahan Refined, Bleached and Deodorized
Palm Oil (RBDPO) namun memiliki harga lebih
murah. Karena Pada proses RBDPO menggunakan
proses bleaching dan penghilangan bau. Untuk skala
industri tidak perlu melakukan proses ini, sehingga
produk dari IVO dapat lebih murah dibandingkan
dengan RBDPO.
Tantangan dalam melakukan penelitian
Pada dasarnya pengembangan teknis itu tidak
mudah, sehingga ini menjadi tantangan bagi kami
untuk terus melakukan pengembangan.
Harapan dan Masukan
Kami ingin segera menuntaskan pengembangan
teknologi ini, sedangkan untuk katalis kami sudah
siap untuk digunakan di unit-unit Pertamina.
Sehingga kami mengusulkan agar dapat
menggunakan diesel biohydrocarbon. Misalkan
B30-D10 (FAME 30%, diesel biohydrocarbon
10%, dan solar fossil 60%), dalam hal ini produk
renewable energy telah berperan 40%. Untuk diesel
biohydrocarbon memiliki kualitas yang sangat baik
dengan cetane number 80-90.