RUPTL PLN 2021-2030

Berdasarkan RUPTL 2021-2030, walaupun perkiraan demand listrik melemah akibat pandemi Covid-19, namun PLN tetap berkomitmen untuk mencapai porsi EBT pada bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025 dan net zero atau carbon netral pada tahun 2060 melalui penambahan porsi EBT pada pembangkit baru dan penggantian pembangkit berbasis energi fosil.

Target Bauran Energi Berbasis EBT sebesar 23% pada Tahun 2025

RUPTL 2021-2030 disusun dalam ketidakpastian permintaan akibat dari pandemi Covid-19. Realisasi pertumbuhan listrik pada tahun 2020 hanya sebesar -0,79%.

Oleh karenanya pada RUPTL 2021-2030 ini, PLN memproyeksikan pertumbuhan listrik rata-rata 4,9% per tahun lebih rendah dari RUPTL 2019- 2028 yang mencapai 6,4% per tahun. Sebagai akibat pertumbuhan listrik yang rendah dan selesainya konstruksi program 35 GW maka sektor ketenagalistrikan berpotensi mengalami kelebihan pasokan listrik di pulau-pulau besar di Indonesia
terutama Jawa dan Bali. Pandemi Covid-19, juga menekan pertumbuhan konsumsi listrik sehingga kondisi kelebihan pasokan listrik menjadi semakin dominan di wilayah tersebut.

Namun demikian, RUPTL 2021-2030 merupakan RUPTL Hijau yang digunakan sebagai landasan untuk mencapai Carbon Neutral 2060. PLN tetap berkomitmen untuk mencapai porsi EBT  23% pada tahun 2025 dan mendukung porsi EBT pada rencana pembangunan pembangkit baru lebih dari 50%.

Dalam rangka untuk mencapai 23% bauran energi berbasis EBT di tahun 2025 dan untuk mengurangi

pembangkit berbahan bakar batu bara, berbagai upaya akan dilakukan oleh PLN yaitu:

  • Meningkatkan keberhasilan COD dari pembangkit listrik Energi Terbarukan dengan percepatan ijin, eksplorasi dan pembebasan lahan.
    • Akselerasi program dediselisasi PLTD sejumlah 588 MW menjadi PLT Surya.
    • Implementasi co-firing biomassa di berbagai PLTU PLN dengan rata-rata sejumlah 10% untuk PLTU Jawa Bali dan 20% untuk PLTU di luar Jawa-Bali.
    • Dengan capacity factor 70%, total capacity ekuivalen dengan 2,7 GW yang membutuhkan kurang lebih 13,7 juta biomassa per tahun.
    • Perkiraannya kontribusi dari co-firing dalam bauran energi mencapai 3-6%.
    • Proses persiapan retirement 1,1 GW PLTU pada tahun 2030.

PLN berencana untuk menambah pembangkit listrik berbasis EBT

Kapasitas pembangkit tahun 2020 adalah 63,3 GW sementara PLN berencana untuk menambah pembangkit baru sebesar 40,6. GW selama 10 tahun dengan porsi EBT mencapai 20,9 GW atau 51,6% dari total pembangkit baru. PLTU retirement akan mencapai sebesar 1,1 GW dan penggantian PLTD/PLTMG/PLTG yang sudah tua sekitar 3,6 GW.

Dengan porsi EBT mencapai 20,9 GW hingga tahun 2030 (retirement dan penggantian pembangkit berbasis energi fosil maka porsi pembangkit baru EBT akan mencapai 51,6% dari Rencana RUPTL Hijau 2021-2030.

Co-firing sebagai Langkah Utama Mencapai Target Bauran Energi 2025

Sebagai upaya untuk menghemat biaya capex dan mencapai RUPTL Hijau maka, PLN menggunakan metode biomass co-firing di PLTU milik PLN. Uji coba telah dilaksanakan dalam 23 dari 52 unit PLTU dan menggunakan 10-20% kapasitas PLTU, atau ekuivalen dengan 2,7 GW.

Leave a Reply

Your email address will not be published.