Harga CPO kembali mencapai rekor baru RM 8.163/ton di kuartal pertama 2022, didorong naik oleh program DMO untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng Indonesia yang membatasi supply sawit global.

Kinerja dan Proyeksi Harga CPO

Lonjakan Harga CPO Mencapai RM 8.000/ton
Harga CPO melonjak pada awal tahun 2022,
membalikkan koreksi harga di bulan Desember yang menyeret harga turun di bawah RM 5.000/ton. Pada awal Q1 2022 hingga kebijakan DMO diumumkan, harga CPO berada dalam tren naik karena supply Malaysia yang ketat dan kekhawatiran pasar atas pembatalan ekspor Indonesia. Harga sempat menyentuh RM 5.800/ton yang merupakan titik tertinggi sebelumnya.
Namun, harga mulai meningkat drastis sejak
diumumkannya DMO pada tanggal 8 Februari, naik
47% dalam kurun waktu kurang dari sebulan dan mencapai rekor baru RM 8.163/ton pada awal Maret. Program DMO sawit Indonesia mengakibatkan ekspor sawit negara produsen utama terhambat, sehingga menyebabkan supplysawit global sangat terbatas.
Selain itu, harga CPO juga didorong naik oleh
meningkatnya demand India dan negara konsumen minyak nabati lainnya untuk menggantikan minyak sunflower karena keterbatasan supply minyak sunflower dari dua negara produsen terbesar, Ukraina dan Rusia yang tengah dilanda konflik.
