Kekeringan di Amerika Selatan Turunkan Produksi Kedelai ke Terendah Sejak 2019

Brasil, Argentina, dan Paraguay, yang menyumbang lebih dari 50% pasokan kedelai dunia sedang dilanda menghadapi kekeringan yang akan menurunkan hasil panen pada musim ini, sehingga membatasi supply dan meningkatkan harga minyak kedelai.

Supply Shock Dorong Harga Minyak Kedelai Naik Capai Rekor Baru

Dengan penurunan produksi kedelai Amerika
Selatan akibat cuaca kering yang melanda sejak awal tahun 2022 serta adanya ketidakpastian mengenai prospek ekspor minyak sunflower dari wilayah Laut Hitam, harga minyak kedelai telah meningkat secara dramatis di kuartal pertama 2022, mencapai rekor tertinggi baru di USD 1.812/ton pada tanggal 11 Maret, naik 58% dari titik rendahnya pada bulan Desember lalu. Peningkatan harga juga didukung oleh adanya peningkatan pajak ekspor minyak & pakan kedelai Argentina dari 31% ke 33% pada pertengahan Maret lalu.

USDA telah memprediksi bahwa panen kedelai
pada tahun 2022 ini merupakan panen terkecil
sejak 2018/19. Produksi kedelai yang rendah serta
kondisi supply minyak nabati global yang ketat akan menyebabkan harga minyak kedelai tetap tinggi di kisaran USD 1.650/ton pada Q2 2022, lebih tinggi dari perkiraan pasar. Harga diperkirakan akan menurun di Q3-Q4 ke USD 1.500/ton menyusul cuaca yang diperkirakan membaik, namun progres konflik geopolitik Rusia-Ukraina masih akan menjadi penggerak harga utama untuk semua minyak nabati.