Konflik antara Rusia dan Ukraina, dua produsen dan eksportir terbesar minyak sunflower, menambah ketidakpastian atas pengiriman dan penanaman sunflower sehingga memperparah pasokan minyak nabati global yang ketat
Signifikansi Ukraina dan Rusia Dalam Produksi dan Ekspor Minyak Sunflower

Konflik antara Ukraina dan Rusia telah menutup
ekspor produk sunflower dari wilayah Laut Hitam.
Kedua negara ini memiliki peran yang sangat
signifikan dalam pemenuhan kebutuhan minyak
nabati dunia karena secara keseluruhan, Ukraina dan
Rusia adalah produsen terbesar pertama dan kedua
yang memproduksi 12,3 juta ton minyak sunflower,
mencakup 58% produksi minyak sunflower dunia.
Namun dampak pada perdagangan minyak nabati
dunia akan lebih parah karena peran Ukraina dan
Rusia dalam pasar ekspor. Pangsa minyak sunflower
dalam perdagangan minyak nabati global mirip
dengan minyak kedelai, yaitu sebesar 14%, dan
kedua negara ini mencakup 77% dari total ekspor
minyak sunflower. Sementara produsen minyak
sunflower terbesar ketiga, Uni Eropa, kebanyakan
menggunakan produksinya sebagai bahan baku
biodiesel.
Perdagangan Minyak Sunflower Terhenti, Siapa yang Dirugikan ?
Negara Importir
Hilangnya ekspor minyak sunflower dalam pasar
minyak nabati global terutama akan berdampak
pada negara-negara importir. Hal ini terutama
menyangkut negara-negara yang mengandalkan
impor minyak sunflower untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Importir utama termasuk India dan Tiongkok, serta Uni Eropa dan banyak negara Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk Turki, Iran, dan Mesir.

Petani Ukraina
Invasi Rusia di Ukraina dan aktivitas militer yang sedang berlangsung
membuat petani Ukraina tidak dapat memulai penanaman musim semi.
Situasi ini diperparah dengan terganggunya rantai pasokan sumber daya
pertanian yang akan mempengaruhi luas tanam dan hasil panen. Petani
juga tidak bisa mendapatkan benih yang sudah dipesan dan bahkan
dibayar. Penanaman musim semi Ukraina diprediksi menurun 39% yoy,
menjadi hanya 4,7 juta hektar (APK-Inform).
Mencari Alternatif Minyak Sunflower di Kondisi Pasar yang Ketat

Minyak Sunflower adalah minyak nabati yang produksinya diproyeksi bertumbuh paling besar di tahun 2022, sebesar 15% (USDA Des 2021). Sepanjang tahun 2021 lalu, minyak sunflower pula yang banyak berperan sebagai substitusi untuk minyak nabati lainnya yang telah mengalami penurunan produksi. Menemukan minyak nabati alternatif akan menjadi tantangan bagi negara importir di pasar yang telah menghadapi kondisi supply yang ketat bahkan sebelum adanya peristiwa di Ukraina.
India Membeli Minyak Sunflower di Harga Tertinggi Sepanjang Masa
Karena terbatasnya supply domestik dan tutupnya pelabuhan Ukraina, pada tanggal 31 Maret 2022, India
membeli 45.000 ton minyak sunflower dari Rusia dengan harga USD 2.150/ton yang merupakan rekor harga tertinggi minyak sunflower.