Harga minyak mentah mengalami volatilitas drastis di kuartal pertama 2022 didorong oleh sentimen supply yang ketat karena sanksi Rusia


Rekap Kuartal Pertama 2022 – Harga Capai Rekor Tertinggi Sejak 2008
Harga minyak mentah berada dalam tren bullish
memasuki awal tahun 2022 karena 3 hal utama
yaitu, gelombang varian virus omicron yang telah
memuncak di berbagai negara, produksi negara
OPEC yang tidak sesuai ekspektasi terutama akibat kerusuhan di Kazakhstan dan pemadaman pasokan di Libya, serta eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Akibat 3 hal ini, harga minyak meningkat 44% dari titik rendahnya pada bulan Desember mencapai USD 100/bbl untuk pertama kalinya sejak 2014.
Pada tanggal 24 Februari 2022, Rusia menjalankan operasi militer nya untuk menginvasi Ukraina, mengakibatkan kepanikan yang menciptakan sikap buy now ask later di kalangan pelaku pasar, memulai peningkatan eksponensial pada harga. Puncak harga tercapai pada tanggal 8 Maret 2022 saat AS mengumumkan embargo atas minyak Rusia, mendorong harga naik mencapai rekor sejak 2008 di USD 139/bbl sebelum kembali tertutup di USD 127.98/bbl.
Harga Tetap Volatil di Tengah Dampak dari Perang Rusia-Ukraina
Harga minyak telah berayun liar sejak dimulainya invasi Rusia. Dalam periode sejak invasi, harga telah melampaui volatilitas pada krisis keuangan 2008 dan pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Dalam 1 bulan terakhir minyak Brent telah diperdagangkan setinggi USD139/bbl dan serendah USD 98/bbl, dengan range lebih dari USD 40/bbl.
