Proyeksi Kebutuhan Dana BPDPKS 2022

Berdasarkan proyeksi kami, BPDPKS membutuhkan Rp 52,03 Triliun pada tahun 2022 yang terdiri dari Rp 44,63 Triliun untuk memenuhi insentif biodiesel B30 dan Rp 7,40 Triliun untuk kebutuhan subsidi minyak goreng curah

Proyeksi insentif BPDPKS dihitung
menggunakan kalkulasi seperti contoh
untuk bulan Mei pada tabel disamping.
Indikator yang digunakan sebagai proxy
HIP BBN dan HIP Solar hingga bulan
Desember adalah CPO futures Malaysia
dan Gasoil futures Singapura.

Prediksi insentif BPDPKS pada tahun 2022 relatif rendah di kisaran Rp 3.478/L

– Rp 4.024/L karena outlook harga minyak mentah yang kuat ditengah ketatnya supply dari Rusia dan keengganan OPEC untuk menambah produksi.

Sementara target penyaluran Biodiesel B30 kembali ditingkatkan pada tahun 2022, mencapai 10,15 juta KL per tahun dan 845.833 KL per bulannya.

Total perkiraan pengeluaran BPDPKS untuk program biodiesel B30 pada tahun 2022 adalah sebesar Rp 44,63 Triliun, 11% lebih rendah dari kebutuhan B30 tahun 2021 yang sebesar Rp 50,14 T.

Contoh Perhitungan Subsidi Minyak Goreng Curah Bulan Pertama

Subsidi minyak goreng curah didapatkan dengan menghitung selisih antara Harga Acuan Keekonomian (HAK)  minyak goreng curah bulanan dan Harga Eceran Tetap (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 14.000/L. Angka tersebut kemudian dikalikan dengan proyeksi volume subsidi bulanan yang diperkirakan sebesar 180.000 ton  atau 202 juta liter minyak goreng curah.

Harga CPO diperkirakan akan menurun menuju akhir tahun karena membaiknya prospek produksi Malaysia, serta membaiknya kondisi supply pada minyak nabati lainnya seperti kedelai dan sunflower. Akibatnya, selisih HAK-HET akan menyempit menuju Rp 3.308/L pada bulan Desember.

Proyeksi total pengeluaran  BPDPKS untuk menyubsidi minyak goreng curah berdasarkan harga CPO futures Malaysia bulan April – Desember 2022 adalah sebesar Rp 7,40 triliun.