Penerapan HET minyak goreng curah beserta peningkatan PE secara keseluruhan akan menurunkan harga CPO KPB teoretis, yang berdampak pada menurunnya insentif biodiesel dan subsidi minyak goreng curah
Insentif BPDPKS Menurun Drastis
Insentif BPDPKS adalah selisih antara FAME (CPO KPB + USD 85/ton) dengan MOPS Solar (atau Gasoil Singapura). Karena harga CPO KPB secara teoretis adalah harga CPO internasional ditambah pajak ekspor Malaysia dan dikurangi dengan PE dan BK, maka peningkatan USD 200/ton pada PE akan mengurangi insentif BPDPKS secara proporsional sebesar USD 200/ton atau Rp 2.869/L sebelum PPN dan ongkos angkut (asumsi ceteris paribus).
Dengan referensi simulasi diatas yang menggunakan harga CPO USD 1.571/ton ditambah pajak ekspor Malaysia menjadi USD 1,697/ton, maka kenaikan PE dapat dilihat menurunkan harga CPO KPB teoretis sebesar USD 200/ton dari USD 1,322/ton menjadi USD 1.122/ton, serta penurunan harga FAME dari USD 1,407/ton menjadi USD 1,207/ton. Penurunan tersebut memberi dampak turunnya insentif BPDPKS secara drastis, dari Rp 6.422/L menjadi hanya Rp 3.587/L.
Dengan target penyaluran biodiesel sebesar 10,1 juta KL per tahun, maka naiknya tarif PE dari USD 175/ ton ke USD 375/ton menurunkan kebutuhan dana BPDPKS tahunan sebesar Rp 28,6 triliun, dari Rp 64,8 triliun menjadi hanya Rp 36,2 triliun.
Besaran Subsidi Minyak Goreng Curah Mengecil Karena Menurunnya Harga CPO Domestik Sebagai Bahan Baku
Produksi minyak goreng curah menggunakan indikator harga CPO KPB sebagai acuan biaya bahan bakunya. Maka dengan diterapkannya peningkatan tarif pungutan ekspor dari USD 175/ton USD 375/ton, secara teori harga CPO KPB domestik akan menurun USD 200/ton.
Melalui kalkulasi biaya dan margin di setiap rantai pasok, maka kami mendapat Harga Acuan Keekonomian (HAK) minyak goreng curah sebesar Rp 20.248/L sesudah perubahan PE, turun Rp 3,010/L dari HAK jika tarif PE tidak dirubah. Perbedaan HAK tersebut berdampak pada menurunnya perkiraan subsidi minyak goreng curah untuk 1 bulan sebesar Rp 609 miliar menjadi Rp 1,26 triliun. Jika program subsidi minyak goreng curah berjalan selama 1 tahun, maka BPDPKS dapat menghemat sekitar Rp 7,30 triliun dari pengeluaran dana untuk subsidi minyak goreng curah.
Kesimpulannya, peningkatan tarif pungutan ekspor selain memberikan tambahan pemasukan BPDPKS juga mengurangi harga CPO domestik, sehingga turut menurunkan pengeluaran dana BPDPKS baik untuk insentif biodiesel maupun subsidi minyak goreng curah.